Cinta searah jarum jam
Desir
pasir mulai beringis di temani suilan angin sore yang membuat mata sayup hingga
rambut-rambut halus terasa tertusuk angin laut.Tampak awan sedikit berwarna
orange menandakan waktu petang.Sore itu aku duduk dibibir pantai hingga kedua
kakiku terhempas air laut,tidak tahu datangnya sebuah imajinasi bebas
”Andai kelak aku menemukan seorang penyemangatku dalam belajar,santun,dan ceria”.Ucapku bergumam di dalam hati.
Khayalku makin menjadi-jadi tanpa aku sadari seruan azan di kumandang menandakan waktu sholat magrib.Aku berlari menuju ke tempat parkir roda dua dan bergegas pulang,di perjalanan masih selalu terbayang angan-angan itu di benakku.
“Kukkuruyukkk ..”suara ayam seraya menyapa sinar mentari.Buih-buih air di rumput gajah terlihat sangat sejuk hingga helaan nafasku terdengar halus seolah-olah hari ini adalah hari spesial,mungkin perasaan senang karena pengalaman organisasi pertama dalam hidupku akan melaksanakan kegiatan bina akrab mulai sore nanti hingga 3 hari kedepan.
Pukul 15.00 kami semua serentak di kumpulkan di lapangansaat itu untuk mendengarkan sedikit arahan dari Pembina dan Kepala Sekolah sekaligus meresmikan acara pembukaan perkemahan Drum Band ini.Semua mendengarkan dengan hikmat hingga berakhir.
”Kepada keseluruhan putra peserta bina akrab diharapkan untuk menuju ke tenda bagian sebelah kanan dan bagi keseluruhan putri menju tenda di bagian sebelah kiri”Ujar Bapak paruh baya sambil menunjuk.
Pertukaran angin darat dan laut menusuk di kulit menadakan waktu malam telah tiba.Malam ini terasa selimut hangat bagiku,karena melihat mereka di sekeliling yang menjalin keakraban menghadirkan sejuta canda dan gurauan.Tetapi tidak tampak demikian padaku,yang duduk terdiam seribu kata dengan tangan gemetar,dada sesak dan bertanya-tanya dalam hati”Apa gerangan yang melandaku?”Sambil mencuri pandang melihat orang yang tepat di depanku yang tersenyum sipu melihat kelakuan anehku ini.Hal yang tidak kuduga tanganku masuk kedalam saku celanaku mengambil handphone
“Kalian semua foto ramai-ramai yuk sebagai kenagan!.Kapan lagi?.Moment ini tidak terjadi 2 kali”.Ujarku sambil tepuk tangan seraya mengajak.
“Ayoo..ayoo kawan-kawan”Ujar salah seorang dari kerumunan.
Saat semua dalam posisi dan tersenyum,kuarahkan fokus kameraku ke wanita yang senyumnya tadi buat saya salah tingkah.Itulah awal pertemuanku dengan sosok wanita sering di sapa Raena yang tampak santun,lemah lembut dan sedikit malu-malu.
“Hay …! Mau kemana ?”.Sapaan yang tampak dari kejauhan dua orang berlarian ke arahku
“Oh kamu Nirmala.Itu mau kesana!”Jawabku sambil merunduk.
Rasa gugup itu masih aku rasakan saat bertemu dia 2 bulan setelah malam perkemahan itu.Aku beranikan diri untuk lebih mengenal dia melalui nomor kontak yang sempat dia tinggalkan saat pertemuan kami di kantin sekolah.
Malam hari setelah mengerjakan tugas sekolah,aku benjak ke dapur untuk membuat secangkir teh hangat dan mengambil sepiring kue di dalam lemari.Rasa bosan dan sendiri mulai hadir menemani jam istirahatku.
”Assalamualaikum..apakah kehadiranku mengganggumu ?”.Pesan singkat aku kirimkan
“Waalaikumsalam,tidak juga ini lagi bantu mama bikin kue”.Jawabnya via pesan singkat
Pembicaraan mulai sedikit akrab dan saling memuji satu dan lainnya.Di tengah-tengah pembicaraan kami aku sempat,mengutarakan perasaanku dan menceritakan semua kejadian saat itu.
Tiba saat hari lahirnya 17 tahun aku coba melakukan sesuatu yang bisa di kenangnya dan tidak pernah dia lupakan.Walaupun rasa gugup dan takut sering menghantui.Aku coba membuat suprise di tengah-tengah dia sedang belajar dan aku datang sambil bembawa selembaran kertas bertuliskan Selamat Ulang Tahun.
“Happy Birthday To You 2x”.Suara rekorder yang aku mainkan di belakang kelas saat itu
Hehehe..sejak kejadian itu,saya merasa menjadi orang yang sedikit gila hingga berani melakukan hal konyol seperti itu.
Hubungan special kami berjalan 3 bulan lamanya yang terjalin begitu akrab melaui via pesan singkat,tetapi berbeda saat kami bertemu langsung,entah ingin meminjam buku atau meminta tolong ajarkan materi yang sedikit rumit di mengerti bahkan kami berdua bagaikan musuh saat bertemu yang hanya saling menatap dan bibir kaku untuk berbicara
Di kesunyian malam di temani sinarn bulan sabit mengiasi dinding-dinding langit bergelap-gelip.Aku menemui Nirmala salah satu sahabat dari Raena.
“Nirmala,bisa minta tolong,gak?
“Minta tolong apa ?
“Minta tolong untuk katakan dengan Raena bahwa saya tidak ingin dia terus bersedih berkepanjangan dan sudah cukup segala cerita selama ini.Coba lupakan dia dan cari yang bisa lebih bisa menjadi pelangi dalam hidupmu”.Ujarku dengan perasaan debar.
“Saya tidak tega mengatakan itu padanya,saya takut di kecewa”Jawabnya
“Tidak mengapa,itu sudah jalannya.”Ucapku
“Baiklah !”Jawabnya.
Dengan penuh kecewa dan sedikit legah karena segala yang menjadi momok di pikiranku,menjadi hastrat terpendam kini telah ku lepas.
Berselang 3 hari pasca malam itu,ku tahu masih ada luka di hatinya.Malam sunyi tepat pukul 23.00,aku menelponya dan aku bacakan secarik kertas yang aku pegang
“Hallo,Assalamualaikum,kenapa”
“Waalaikumsalam,bisa aku minta waktunya sedikit
Dalam Sajadah Cinta
”Andai kelak aku menemukan seorang penyemangatku dalam belajar,santun,dan ceria”.Ucapku bergumam di dalam hati.
Khayalku makin menjadi-jadi tanpa aku sadari seruan azan di kumandang menandakan waktu sholat magrib.Aku berlari menuju ke tempat parkir roda dua dan bergegas pulang,di perjalanan masih selalu terbayang angan-angan itu di benakku.
“Kukkuruyukkk ..”suara ayam seraya menyapa sinar mentari.Buih-buih air di rumput gajah terlihat sangat sejuk hingga helaan nafasku terdengar halus seolah-olah hari ini adalah hari spesial,mungkin perasaan senang karena pengalaman organisasi pertama dalam hidupku akan melaksanakan kegiatan bina akrab mulai sore nanti hingga 3 hari kedepan.
Pukul 15.00 kami semua serentak di kumpulkan di lapangansaat itu untuk mendengarkan sedikit arahan dari Pembina dan Kepala Sekolah sekaligus meresmikan acara pembukaan perkemahan Drum Band ini.Semua mendengarkan dengan hikmat hingga berakhir.
”Kepada keseluruhan putra peserta bina akrab diharapkan untuk menuju ke tenda bagian sebelah kanan dan bagi keseluruhan putri menju tenda di bagian sebelah kiri”Ujar Bapak paruh baya sambil menunjuk.
Pertukaran angin darat dan laut menusuk di kulit menadakan waktu malam telah tiba.Malam ini terasa selimut hangat bagiku,karena melihat mereka di sekeliling yang menjalin keakraban menghadirkan sejuta canda dan gurauan.Tetapi tidak tampak demikian padaku,yang duduk terdiam seribu kata dengan tangan gemetar,dada sesak dan bertanya-tanya dalam hati”Apa gerangan yang melandaku?”Sambil mencuri pandang melihat orang yang tepat di depanku yang tersenyum sipu melihat kelakuan anehku ini.Hal yang tidak kuduga tanganku masuk kedalam saku celanaku mengambil handphone
“Kalian semua foto ramai-ramai yuk sebagai kenagan!.Kapan lagi?.Moment ini tidak terjadi 2 kali”.Ujarku sambil tepuk tangan seraya mengajak.
“Ayoo..ayoo kawan-kawan”Ujar salah seorang dari kerumunan.
Saat semua dalam posisi dan tersenyum,kuarahkan fokus kameraku ke wanita yang senyumnya tadi buat saya salah tingkah.Itulah awal pertemuanku dengan sosok wanita sering di sapa Raena yang tampak santun,lemah lembut dan sedikit malu-malu.
“Hay …! Mau kemana ?”.Sapaan yang tampak dari kejauhan dua orang berlarian ke arahku
“Oh kamu Nirmala.Itu mau kesana!”Jawabku sambil merunduk.
Rasa gugup itu masih aku rasakan saat bertemu dia 2 bulan setelah malam perkemahan itu.Aku beranikan diri untuk lebih mengenal dia melalui nomor kontak yang sempat dia tinggalkan saat pertemuan kami di kantin sekolah.
Malam hari setelah mengerjakan tugas sekolah,aku benjak ke dapur untuk membuat secangkir teh hangat dan mengambil sepiring kue di dalam lemari.Rasa bosan dan sendiri mulai hadir menemani jam istirahatku.
”Assalamualaikum..apakah kehadiranku mengganggumu ?”.Pesan singkat aku kirimkan
“Waalaikumsalam,tidak juga ini lagi bantu mama bikin kue”.Jawabnya via pesan singkat
Pembicaraan mulai sedikit akrab dan saling memuji satu dan lainnya.Di tengah-tengah pembicaraan kami aku sempat,mengutarakan perasaanku dan menceritakan semua kejadian saat itu.
Tiba saat hari lahirnya 17 tahun aku coba melakukan sesuatu yang bisa di kenangnya dan tidak pernah dia lupakan.Walaupun rasa gugup dan takut sering menghantui.Aku coba membuat suprise di tengah-tengah dia sedang belajar dan aku datang sambil bembawa selembaran kertas bertuliskan Selamat Ulang Tahun.
“Happy Birthday To You 2x”.Suara rekorder yang aku mainkan di belakang kelas saat itu
Hehehe..sejak kejadian itu,saya merasa menjadi orang yang sedikit gila hingga berani melakukan hal konyol seperti itu.
Hubungan special kami berjalan 3 bulan lamanya yang terjalin begitu akrab melaui via pesan singkat,tetapi berbeda saat kami bertemu langsung,entah ingin meminjam buku atau meminta tolong ajarkan materi yang sedikit rumit di mengerti bahkan kami berdua bagaikan musuh saat bertemu yang hanya saling menatap dan bibir kaku untuk berbicara
Di kesunyian malam di temani sinarn bulan sabit mengiasi dinding-dinding langit bergelap-gelip.Aku menemui Nirmala salah satu sahabat dari Raena.
“Nirmala,bisa minta tolong,gak?
“Minta tolong apa ?
“Minta tolong untuk katakan dengan Raena bahwa saya tidak ingin dia terus bersedih berkepanjangan dan sudah cukup segala cerita selama ini.Coba lupakan dia dan cari yang bisa lebih bisa menjadi pelangi dalam hidupmu”.Ujarku dengan perasaan debar.
“Saya tidak tega mengatakan itu padanya,saya takut di kecewa”Jawabnya
“Tidak mengapa,itu sudah jalannya.”Ucapku
“Baiklah !”Jawabnya.
Dengan penuh kecewa dan sedikit legah karena segala yang menjadi momok di pikiranku,menjadi hastrat terpendam kini telah ku lepas.
Berselang 3 hari pasca malam itu,ku tahu masih ada luka di hatinya.Malam sunyi tepat pukul 23.00,aku menelponya dan aku bacakan secarik kertas yang aku pegang
“Hallo,Assalamualaikum,kenapa”
“Waalaikumsalam,bisa aku minta waktunya sedikit
Dalam Sajadah Cinta
Matamu
Nampak bagai sinar rembulan menemani malam
Seolah bercakap menyapa salam
Senyum sabit menghias raut wajah mu
Seakan mengguncang detakkan jantung
Hingga kepingan darah mengalir deras sekujur tubuhku
Kata-kata terlontar lembut dibibir merah merekah bagi insan mendengarnya
Sehelai kain lembut yang melekat disekujur tubuhmu menggambarkan kelembutan
Langkahmu yang santai berpijak diatas setapak jalan dikelilingi tumbuhan berdzikir
Melukiskan corak kehidupan yang santun dan bijaksana
Seolah bercakap menyapa salam
Senyum sabit menghias raut wajah mu
Seakan mengguncang detakkan jantung
Hingga kepingan darah mengalir deras sekujur tubuhku
Kata-kata terlontar lembut dibibir merah merekah bagi insan mendengarnya
Sehelai kain lembut yang melekat disekujur tubuhmu menggambarkan kelembutan
Langkahmu yang santai berpijak diatas setapak jalan dikelilingi tumbuhan berdzikir
Melukiskan corak kehidupan yang santun dan bijaksana
Lepas
.. landas tidak terkendali diri ini
Melalang buana diangan-angan
Andaikan ku memikirkanmu
Sosok mulia yang diciptkan sang khaliq
Hanya sebuah pengakuan do’a ku panjatkan disetiap sujudku
Dan sajadah cinta ini menjadi saksi bisu dihadapannya.
Kelak ku akan menjadi pemimpinmu,tumpuanmu,pelindungmu.
Namun,takdir melukiskan semua itu,tidak ada mengetahuinya
Hanya harap terselubung di lorong hati ini untuk bisa berjumpa di kehidupan abadi.
Melalang buana diangan-angan
Andaikan ku memikirkanmu
Sosok mulia yang diciptkan sang khaliq
Hanya sebuah pengakuan do’a ku panjatkan disetiap sujudku
Dan sajadah cinta ini menjadi saksi bisu dihadapannya.
Kelak ku akan menjadi pemimpinmu,tumpuanmu,pelindungmu.
Namun,takdir melukiskan semua itu,tidak ada mengetahuinya
Hanya harap terselubung di lorong hati ini untuk bisa berjumpa di kehidupan abadi.
Setelah
itu ku matikan teleponnya.
Sudah
menjadi fitrah manusia untuk saling mencintai dan menyayangi terlebih lawan
jenis.Mencintai seseorang tidak harus di miliki,di perlakukan seperti anak
kecil yang di perhatikan melebihi anak kecil,
cukup
di ibaratkan seperti cinta searah jarum jam yang berkeliling angka-angka ibaratnya
menjaga kehormatannya,menghargai sebagai mahluk lemah, dan menjaga menjaga kesucinnya sebagai orang yang kita
sayangi Semua akan indah pada waktunya
Cinta searah jarum jam
Reviewed by Silo Langi
on
10/30/2016 05:08:00 PM
Rating:
No comments: