Kahlil Gibran |
SILOLANGINews,PALU-Cinta telah diakrabi manusia sejak dahulu kala dari segala keluasan dimensinya, tetapi hingga hari ini ia tetap bak negeri penuh misteri.Cinta mengejawantah dalam sikap dan perilaku kasih manusia. Sedekimian rupa, cinta telah menjadi lahan garapan ilmu jiwa. Namun, mengkaji cinta melulu dalam dimensi psikologisnya nyata-nyata telah mereduksi hakikat cinta.
Cinta serba meliputi segala ruang kemanusiaan: sosial, teologis, etis dan estetis.Cinta merindukan para peziarah untuk merenungi dan menyelaminya. Cinta membutuhkan para penjelajah untuk menelahnya secara sistematik, holistik dan radikal. Karenanya, cinta meniscayakan refleksi-refleksi filosofis atas kedirianya.
Cinta adalah samudera yang kedalamanya tak dapat diukur. “dan, ketika Gibran ditanya, sang nabi dan filsuf dari Libanon ini bersabda:
Cinta tidak memberikan apa-apa
Kecuali keseluruhan dirinya
Cinta tidak mengambil apa-apa
Kecuali dari dirinya
Cinta tidak memiliki atau dimiliki
Cinta telah cukup untuk cinta
“Buku ini merupakan koleksi Pustaka Merah Biru LPM SILOLANGI FKIP UNTAD”
Tim Pustaka Merah Biru (SL)
Filosofi Cinta
Reviewed by Silo Langi
on
3/04/2018 06:35:00 PM
Rating:
No comments: