Robert Scheer |
SILOLANGINews,PALU-Pendalaman rimba Bolvia menjadi saksi akan perjuangan Che Guevara ketika memimpin pasukan geriliyanya menentang rezim tirani. Che dan pasukannya terus bergerak menembus berbagai rintangan dan kondisi alam yang kurang bersahabt di tengah-tengah pegunungan yang tingginya bisa mencapai 2000-an meter di atas permukaan laut.
Banjir, binatang buas, patrol tentang Bolivia, maupun mata-mata rezim berkuasa yang menyaru sebagai penduduk desa merupakan contoh dari sekian bentuk ancaman yang kerap mereka hadapi.
Keadaan menjadi lebih buruk ketika Che dan pasukanya terserang penyakit atau bahaya kelaparan yang sampai membuat mereka terpaksa memakan daging dari kuda tunggangan, agar dapat sekedar bertahan hidup.Buku ini mengangkat sebuah kisah nyata yang sangat menyentuh dan diungkapkan secara jujur.
Sebuah kisah heroik, romantis, dan tragis dari Che Guevara, sang revolusioner sejati. Dalam buku ini terungkap pula isi hati dan kegelisahan Che sebagai manusia biasa, yang cemas ketika kawan-kawan seperjuanganya gugur satu per satu, yang takut penyakit asmanya kambuh, serta perasaan dan kegelisahan-kegelisahan manusiawi lainya.
“Buku ini merupakan koleksi Pustaka Merah Biru LPM SILOLANGI FKIP UNTAD”
Tim Pustaka Merah Biru (SL)
Hari-Hari Terakhir Che Guevara
Reviewed by Silo Langi
on
3/04/2018 06:51:00 PM
Rating:
No comments: