Konsisten Berjuang, Aksi Aliansi Mahasiswa Kota Palu Jilid II Berlangsung Damai

Salah Satu mahasiswa Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Se-Kota Palu menyampaikan Aspirasinya dihadapan masyarakat. (Foto: Tim Liputan SiloLanginews)

SILOLANGINews, Palu- Dengan dipukul mundurnya demonstrasi Aliansi Mahasiswa jilid I oleh pihak kepolisian karena ricuh pada (25/09) tidak membuat mereka gentar untuk menyuarakan kembali suara rakyat, hal ini di tandai dengan kembalinya aksi jilid II di depan gedung DPRD kota Palu Sulawesi Tengah Selasa (01/10).

Masa aksi yang terdiri dari mahasiswa beberapa perguruan tinggi yang berada di kota Palu ini, kembali turun kejalan menuntut tindak lanjut yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Tengah yang telah disepakati bersama bahwa mereka ( anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah) menerima dan menindak lanjuti tuntutan mahasiswa tersebut.

Setelah negosiasi yang dilakukan tim negosiator dari aliansi mahasiswa kota Palu kepada pihak kepolisian, mereka mengijinkan 40 orang perwakilan dari aliansi mahasiswa kota Palu untuk bertemu secara langsung dengan anggota dewan di dalam gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.

Adapun tuntutan yang di suarakan oleh aliansi mahasiswa tersebut yakni menolak revisi UU KPK, menolak rancangan UU KUHP, kenaikan iuran BPJS, menindak lanjuti kebakara hutan di Sumatera, mengusut tuntas tentang kasus penembakan yang ada di Kendari, serta beberapa isu lokal lainnya.

Dari tuntutan tersebut, sebagai tindak lanjut DPRD, mereka akan bersedia menindaklanjuti tuntutan dari mahasiswa dan apabila tuntutan tersebut tidak indahkan maka aliansi mahasiswa kota Palu akan kembali turun kejalan, guna mendesak DPRD untuk menangani tuntutan mereka.

“1x 24 jam pihak DPRD akan melakukan koordinasi dengan DPR pusat guna menyampaikan. Kemudian dalam jangka waktu 2 minggu tidak ada kejelasan dari DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, maka kami akan kembali turun kejalan demi kemanusiaan itu”. Ungkap Amink selaku korlap.

Kordinator lapangan juga beraharap semangat mahasiswa untuk tetap berjuang bagi masyarakat Sulawesi Tengah guna menyampaikan apa saja menjadi keresahannya.

”Harapannya bahwa pihak DPRD betul-betul menyaksikan inilah yang menjadi keresahan di masyarakat hari ini. Jadi, kami akan tetap semangat dan berjuang sebagaimana mewakili rakyat Provinsi Sulawesi Tengah guna menyampaikan tuntutan apa saja yang menjadi keresahan mereka”. Tegas Aming yang merupakan mahasiswa fakultas hukum Universitas Tadulako.

(Sela.SL)