Foto by : Mimiyanti, SL/"Suasana diskusi
Umum yang digelar di pelataran sekretariat HIMAP FISIP
SilolangiNews-palu. Hari Perempuan dirayakan, begitulah sebutan para Gen Z pada tanggal 8 maret 2024 kemarin. Dimana hari perempuan sedunia menjadi hari untuk merayakan pencapaian perempuan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik secara global. Perayaan ini juga menjadi bentuk penyuaraan untuk mempercepat kesetaraan gender bagi perempuan.
Untuk ikut merayakannya, Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMAP), Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS), dan Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris (HIMABRIS) berkolaborasi dan melaksanakan diskusi umum dengan tema "Perempuan dalam Segala Aspek," yang menghadirkan dua pemantik perempuan, Nabila Haruna, S.Sos., dan Lia Fauzia, S.Sos.
Diskusi Umum ini digelar di pelataran sekretariat HIMAP, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (UNTAD) pada (08/03/24). Dan di hadiri oleh beberapa lembaga-lembaga yang ada di lingkungan FISIP dan FKIP.
Menyinggung sejarah feminisme, Nabila Haruna sebagai pemantik pertama menyampaikan bahwa ada cerita dibalik hari perempuan itu terbentuk dan dirayakan oleh segala kalangan diseluruh dunia. Sejarah yang ia sampaikan tidak terjadi satu atau dua tahun kemarin, namun sejak abad 19. Tidak hanya itu, demisioner bendahara umum HIMASOS itu juga mengatakan beberapa gerakan yang dilakukan perempuan adalah bentuk pembela diri mereka pada saat itu.
“Gerakan apa sih yang dibuat perempuan pada saat itu?, yaitu hak politik, hak ekonomi,hak sosial yang ingin dimiliki perempuan pada saat pada zaman itu, kemudian tidak hanya politik sosial, dan ekonomi. Hak yang ingin dimiliki pada saat itu adalah hak hukum teman-teman. Karena kenapa, pada zaman itu penindasan terhadap perempuan pada saat itu sangat-sangat keras," ujarnya.
Sementara itu demisioner BEM FISIP UNTAD, Lia Fauziah memaknai hari perempuan adalah aspek penting pada tanggal 8 Maret di banding merayakan. Menurutnya hari perempuan bukan merupakan peristiwa untuk bersenang-senang. Ia mengatakan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan merupakan peran dan kesempatan sebagai manusia yang hidup di bumi, karena itu merupakan sebuah perjuangan yang mana sesuai dengan tema IWD tahun ini.
“Tahun ini IWD bertema inspire inclusion, jadi benar-benar sangat inklusi, melibatkan semuanya. Keterlibatan semuanya itu salah satu prinsip HAM yah, partisipasi dan inklusi, melibatkan semua orang dalam perjuangan-perjuangan," ungkapnya.
Lia juga menyinggung tentang sebuah nilai dari feminisme dan segala bentuk kekerasan yang kerap dialami perempuan di lingkungan kampus namun tidak terlaporkan.
“Jika feminism sebagai sebuah nilai, sebagai sebuah paham dari tubuh perempuan, atau tubuh orang lain. Kalau ini menjadi nilai-nilai, teman-teman tidak akan takut melaporkan segala bentuk kekerasan yang terjadi di kampus,” tambahnya.
Tema diskusi yang mereka angkat, membuat sesi diskusi mencuri waktu yang lebih panjang karena antusiasme mahasiswa untuk saling bertukar pikiran. Tidak samitu, perayaan hari perempuan 8 Maret ini juga dimeriahkan dengan mimbar bebas dan panggung ekspresi yang berlokasi di tengah-tengah taman UNTAD.
Penulis : Siti Sulfia, SL
Editor : Azzahra, SL
Merayakan Hari Perempuan Se-dunia, Tiga Himpunan Mahasiswa Gelar Diskusi Umum dan Panggung Ekspresi
Reviewed by Silo Langi
on
3/10/2024 07:23:00 PM
Rating:
No comments: