![]() |
Sumber: Shutterstock/2274263253 |
SiloLangiNews-Palu. Indonesia saat ini sedang memasuki periode bonus demografi dengan peningkatan proporsi usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih bsar dibanding dengan jumlah penduduk usia nonproduktif (anak-anak dan lansia). Diperkirakan indonesia akan mengalami puncak bonus demografi sekitar tahun 2030, yang dapat membawa potensi besar dalam aspek ekonomi dan sosial. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, negara memiliki kesempatan untuk memaksimalkan produktivitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada penduduk usia non produktif.
Perubahan struktur umur penduduk dan menurunnya beban ketergantungan memberikan kesempatan yang disebut jendela peluang (windows of opportunity) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Manfaat besar dari bonus demografi hanya akan didapatkan jika suatu negara memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memicu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita suatu negara karena ada banyak kesempatan kerja yang produktif. Hal kedua bahwa terserapnya tenaga kerja merupakan faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan tingkat kebutuhan kerja yang tinggi, maka tingkat pengangguran akan berkuran dan tingkat kesejahteraan akan meningkat pesat.
Potensi besar bonus demografi apabila tidak dikelola dengan tepat maka dapat menyebabkan permasalahan yang serius. Beberapa permasalahan yang dapat timbul adalah tingginya tingkat mengangguran, pertumbuhan ekonomi yang melambat, tingginya tingkat kemiskinan dan tingginya tingkat kriminalitas.
Ada empat langkah kebijakan untuk mencapai bonus demografi : menginisiasi perubahan demografi, meningkatkan kesehatan masyarakat, berinvestasi dalam pendidikan dan menerapkan kebijakan dan tata kelola ekonomi. Berkaitan dengan hal tersebut bahwa kebijakan yang saat ini yang dikeluarkan oleh presiden republik indonesia kurang mendukung optimalisasi peluang bonus demografi di indonesia, efisiensi anggaran yang sampai pada hal vital yaitu pendidikan dan kesehatan dapat menjadi tantangan bangsa indonesia ke depannya. Efisiensi anggaran pada kesehatan dan pendidikan adalah salah satu tata kelola kebijakan yang kurang tepat. Untuk mencapat tenaga kerja yang punya kualitas yang baik maka perlu ditopang oleh pendidikan dengan kualitas yang baik juga kesehatan dan kebugaran jasmaniah yang baik.
Bonus demografi adalah peluang sekaligus tantangan bangsa indonesia yang dimana indonesia perlu bersiap dengan serius tentang pemanfaatan bonus demografi yang ada di depan mata. Jika salah langkah pada hari ini dalam menentukan jalan dan tujuan bangsa maka nasib indonesia akan sama dengan beberapa bangsa yang gagal dalam mengoptimalkan bonus demografi contohnya seperri Srilangka, India dan Brazil.
Penulis: Nur Salina/HMI Badko Sulteng 2024
LPM Silolangi menerima tulisan berbentuk opini sebagai usaha untuk memperkaya perspektif dalam melihat sebuah fenomena
Tantangan dan Peluang Indonesia Emas di Tengah Efisiensi Anggaran
Reviewed by Silo Langi
on
2/25/2025 07:36:00 PM
Rating:

No comments: