DPM FKIP UNTAD Dikritik atas Pemateri Lintas Fakultas, Tepatkah?

Foto by: Sulfia,SL/"Plang Sekretariat DPM FKIP UNTAD"


SiloLangiNews-Palu. Rabu, 04 Maret 2025, SiloLangi melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait ramainya kritikan yang diterima DPM FKIP UNTAD di postingan Instagramnya. Komentar kritik beredar di salah satu postingan DPM FKIP UNTAD, yakni di tanggal 27 Februari 2025 pada postingan pemateri untuk kegiatan upgrading yang dilakukan oleh DPM. Berdasarkan pengamatan tim liputan LPM Silo langi, kritik tersebut dilayangkan karena pemateri lintas fakultas yang dihadirkan oleh DPM dalam kegiatan upgrading. Komentar ini juga ditujukan kepada pemimpin DPM, sehingga pihak DPM sempat menonaktifkan kolom komentar beberapa saat.


Menanggapi hal ini, Ketua DPM, Arief Rahman, mengatakan bahwa selama ini niat mereka tidak pernah bermaksud negatif, melainkan semata-mata untuk bersinergi demi FKIP UNTAD yang lebih baik. 


"Pertama, alasan kami memilih pemateri dari lintas fakultas adalah karena kami melihat basic keilmuan mereka serta fokus studi yang sedang mereka pelajari, bahkan sampai ke kelembagaan. Kami juga menanyakan referensi kepada teman-teman saya di lembaga legislatif serta ketua-ketua lembaga fakultas, dan saran mereka adalah jika bisa mengambil dari luar, kenapa tidak, karena itu sesuai dengan basic keilmuan mereka," ungkap Arief.



Lebih lanjut, Arief juga menambahkan bahwa ia telah meminta referensi serta bertanya terkait pemateri, namun tidak ada peringatan yang diberikan jika ia berada di jalur yang salah. 


"Saya memberikan jawaban kepada mantan DPM FKIP sebelumnya, tidak ada warning atau peringatan sama sekali kepada kami, jadi kami berpikir bahwa itu aman-aman saja. Namun, ternyata ada banyak kritikan yang masuk, tetapi tidak masalah, itu akan kami jadikan pembelajaran untuk ke depan," tambahnya.


Sebagai demisioner ketua umum DPM periode sebelumnya, Dewi Putri Tuah Susila dimintai sudut pandangnya mengenai tindakan pengurus DPM yang mengambil pemateri lintas fakultas. Ia meyakini bahwa ketua DPM sekarang memiliki pertimbangan tersendiri, salah satunya untuk menjalin kolaborasi antar fakultas. Namun, secara pribadi, Dewi berpendapat bahwa untuk konteks upgrading, lebih baik mengoptimalkan kolaborasi dari dalam internal kelembagaan FKIP terlebih dahulu. 


"Saya yakin FKIP tidak kekurangan orang hebat yang bisa berkontribusi sebagai pemateri. Selain itu, esensi upgrading adalah untuk mengoptimalkan keberlangsungan pengurus DPM sebagai lembaga legislatif ke depannya, sehingga akan lebih matang jika pemateri yang dihadirkan adalah tokoh yang berpengalaman di bidang legislatif serta memahami latar belakang kelembagaan di FKIP," ujarnya.


Untuk mendapatkan sudut pandang lain, kami juga mewawancarai salah satu oknum yang melayangkan komentar kritik, Vino, yang juga merupakan demisioner wakil ketua umum DPM periode 2022. 


"Saya muncul untuk memberikan kritik karena saya merasakan, saya pernah di DPM pada 2022 sebagai wakil ketua umum, dengan ketua saat itu Rifal dari Matematika. Pertanyaannya, kenapa ada kritikan seperti itu di DPM? Yang pertama, saya merasakan betul bahwa DPM bukan hanya milik satu atau dua orang. Kedua, kebijakan yang perlu DPM pahami adalah bahwa ada keputusan-keputusan yang harus disepakati bersama dengan teman-teman ketua lembaga. Di dalam aturan kelembagaan di FKIP, ada dewan kehormatan yang terdiri dari ketua-ketua lembaga yang menjabat saat itu, jadi ketika ada kegiatan, pasti harus ada konfirmasi dengan teman-teman ketua lembaga," jelas Vino.


Ia juga mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap tindakan DPM yang menonaktifkan kolom komentar pada postingan tersebut. 


"DPM ibaratnya bungkam dengan menonaktifkan kolom komentar, lalu membatasi dan akhirnya membuka kembali. Itu yang saya tidak setuju dari DPM. Kenapa sekelas DPM berperilaku seperti itu? Kita ini masih tataran mahasiswa, peduli dengan tatanan FKIP dan DPM sendiri. Dengan perilaku seperti itu, tidak mungkin saya sebagai mantan DPM diam melihat hal-hal yang seperti itu, karena DPM bukan hanya milik satu atau dua orang yang menjabat, tetapi untuk semua," tambahnya.


Menanggapi kritik-kritik tersebut, Ketua DPM menyampaikan perasaannya saat membaca komentar-komentar yang ada di postingan upgrading. 


"Jujur, ketika membaca komentar tersebut, saya tidak menyangka ada kritik seperti itu. Saya sempat down dan bingung membaca komentar yang bisa dibilang menusuk. Namun, tidak apa-apa, semua ini akan kami jadikan pembelajaran. Saya percaya pengalaman dan kritik-kritik ini adalah guru yang berharga, yang akan membawa kami untuk menjadi lebih baik demi mencapai visi dan misi, tentunya dengan bantuan teman-teman kelembagaan dan seluruh mahasiswa FKIP." Tutur Arief Rahman


Sebagai saran, Dewi Putri Tuah Susila memberikan masukan kepada pengurus baru DPM sebagai representasi lembaga-lembaga di FKIP UNTAD.


"Saran saya, sebelum jauh melangkah melibatkan fakultas lain, sebaiknya kita kuatkan simpul dan kolaborasi di dalam internal kita sendiri," ujarnya.


Penulis: Sulfia/SL dan Frisya/SL


LPM SiloLangi menerima tulisan berbentuk opini sebagai usaha untuk memperkaya perspektif dalam melihat sebuah fenomena.

DPM FKIP UNTAD Dikritik atas Pemateri Lintas Fakultas, Tepatkah? DPM FKIP UNTAD Dikritik atas Pemateri Lintas Fakultas, Tepatkah? Reviewed by Silo Langi on 3/05/2025 03:28:00 PM Rating: 5

No comments: